Kemenparekraf telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang kegiatan wisata menjelang Hari Libur Nasional pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Surat edaran tersebut dikeluarkan pada Desember, dengan Nomor SE/1/PP.03.00/MP/2024.
BACA JUGA : Gebyar Wisata Waburi 2024 Pesona Budaya dan Atraksi Spektakuler, Siap Digelar di Busel
Kemenparekraf mastikan perayaan Nataru bagi Wisatawan berjalan dengan lancar, aman dan nyaman.
“Ini (SE,-red) memastikan pelayanan prima melalui kerja sama lintas sektor demi wisata yang aman dan menyenangkan,” bunyi pernyataan Wamenpar, Ni Luh Puspa dalam siaran pers Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani yang diterima MERPOS, Minggu malam (15/12) di Jakarta, pukul 16.27 WIB.
Selain mengeluarkan Surat Edaran, Kemenparekraf juga telah melakukan peninjauan di sejumlah pelabuhan dan pengecekan kapal yang dipimpin oleh Wamen Ni Luh.
Pada Sabtu (14/12/2024), Ni Luh melakukan kunjungan ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Baca Juga :Menparekraf Dukung Film Women From Rote Island Menuju Nominasi Oscar 2025
Secara terpisah, saat tiba di masing-masing lokasi, Ni Luh melakukan pengecekkan dan memastikan kesiapan pelabuhan dan pelayaran kapal untuk wisatawan dalam menyambut libur Nataru.

Ni Luh memeriksa fasilitas seperti alur kedatangan, kebersihan toilet, monitoring room, ruang menyusui, fasilitas perbelanjaan, dan posko Natal-Tahun Baru.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pelabuhan untuk memastikan kesiapan pelayanan dan pengamanan bagi wisatawan melalui jalur laut,” ujar Ni Luh.
Baca Juga: Kemenparekraf Lirik Potensi Santri, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Ni Luh menyebut, baik Polri dan BMKG telah memastikan kesiapan penyambutan perayaan Nataru di jalur laut.
“Semua pihak, termasuk BMKG dan Polri, telah bekerja sama memastikan kesiapan optimal,” sebutnya.
Baca Juga: Adhyaksa Periksa 11 Saksi Terkait 2 Kasus Korupsi Kelas Kakap
Ni Luh juga meminta ASDP dan instansi terkait untuk terus berkoordinasi dengan BMKG dalam menghadapi potensi perubahan cuaca. Tujuannya untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Kordinasi ini dilakukan, sehingga ada kontingensi plan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua harus siap,”tegas Ni Luh yang juga tak asing dengan media kompas TV.
Menanggapi hal tersebut, General Manager ASDP Ketapang, Yani Andrianto, mengatakan bahwa, pihaknya telah menyiapkan zona penyangga untuk mengantisipasi antrean kendaraan.
Selain itu, pengawas pada pelayanan “tiket” juga ikut diperketat.
Baca Juga: SDN 58 Jampue Butuh Perhatian, Halaman Banjir dan Gedung Rusak
“Kami juga menerapkan geofencing untuk mencegah penjualan tiket liar dan menjaga kenyamanan wisatawan,”ujar Yani.