Foto Ketua DPC PPWI Konawe (dok Istimewa).
KONAWEMERPOS,–Ketua DPC PPWI Konawe, Andi Ifitrah Porondosi, menanggapi pernyataan Kepala Sekolah (KeSek) SMP di Routa yang mengklaim bahwa dugaan pelecehan terhadap seorang siswa SD berinisial S, yang terjadi beberapa bulan lalu, telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Klaim tersebut dipertanyakan oleh Andi Ifitrah, yang merasa masalah tersebut tidak dapat dianggap selesai tanpa adanya kejelasan lebih lanjut mengenai proses penyelesaian yang telah dilakukan.
Dalam keterangannya kepada Merpos pada Rabu (29/1/2025), Andi Ifitrah mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan Kepala Sekolah tersebut.
Dia menilai bahwa masalah serius seperti ini tidak bisa diselesaikan begitu saja hanya dengan klaim perdamaian, tanpa ada bukti yang jelas mengenai proses penyelesaian yang telah dilakukan.
“Apakah Kepala Sekolah SMP Routa benar-benar berpikir bahwa persoalan ini bisa dianggap selesai begitu saja? Ini bukan masalah ringan yang bisa diselesaikan dengan kata ‘damai’ saja tanpa ada bukti”.
“Jika memang sudah ada penyelesaian, dengan cara apa dan di mana buktinya? Setahu saya, ayah dari korban dugaan pelecehan bahkan belum mendapatkan informasi terkait perkembangan masalah ini,” tegas Andi Ifitrah.
Andi Ifitrah juga mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Konawe untuk segera mengambil langkah tegas dalam menangani masalah ini.
Jika tidak, ia khawatir isu ini bisa merusak citra pendidikan di Konawe.
Dia bahkan mengingatkan bahwa jika pembiaran terhadap dugaan pelecehan ini terus berlanjut, dampaknya akan sangat buruk, terutama karena korban merupakan siswa SD yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Konawe.
“Saya meminta Dinas Pendidikan Konawe untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah tegas”.
“Jangan sampai persoalan seperti ini dibiarkan tanpa penyelesaian yang jelas,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMP Routa, A, membenarkan bahwa pria berinisial K, yang diduga sebagai pelaku pelecehan, adalah orang tuanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Agustus 2024 dan klaim bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Benar, K adalah orang tua saya. Kejadian itu memang terjadi, namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan tak lama setelah insiden terjadi. Kami sudah saling memaafkan dan sepakat untuk menutup masalah ini,” tegasnya menjawab pertanyaan konfirmasi Merpos, Selasa (28/1/2025).
Dikonfirmasi Merpos, Rabu (29/1/2025), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe, Dr. Suryadi, S.Pd., M.Pd menyatakan dirinya akan melakukan klarifikasi terhadap semua pihak terkait.
“Segera saya tindaklanjuti dengan melakukan klarifikasi terhadap semua pihak,” ungkapnya.
“Besok saya upayakan agar pihak terkait bisa memberikan penjelasan. Saya juga akan memanggil Ibu Kesek, A,” sambung Dr. Suryadi.
Dr. Suryadi juga menyayangkan sikap A yang menurutnya kurang teliti dalam menyikapi persoalan tersebut.
Dr. Suryadi mengatakan bahwa dirinya sulit memperoleh informasi dari A. “Sejak beberapa hari ini saya hubungi, sampai saat ini, Ibu Kesek, A tidak jawab,” ujarnya.
Sebelumnya, media Merpos menerbitkan berita pada Selasa, pasca melakukan konfirmasi terhadap pihak terkait termasuk dengan meminta tanggapan konfirmasi dari Kesek inisial A.
Namun, pada Rabu pagi, Kesek, A melakukan Intimidasi /Intervensi terhadap Merpos dan meminta agar berita dicabut atau ditarik.
Dirinya bahkan menyatakan akan melaporkan ke polisi jika masih ada berita lebih lanjut. Baca selengkapnya Berita Terkait: DPC PPWI Konawe Kecam Peristiwa di Routa : Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Sudah Damai Versi Ibu KS
Menanggapi sikap bawahannya tersebut, Kadis Pendidikan Konawe, Dr. Suryadi, menyatakan bahwa seharusnya Ibu Kesek tidak memperkeruh keadaan.
“Saya sangat sayangkan dan tidak setuju jika ada dari pihak yang berada di bawah naungan Disdik Konawe yang melakukan intimidasi terhadap wartawan,” ujarnya.
Kendati demikian, publik belum sepenuhnya percaya bahwa Kadis Pendidikan Konawe akan serius menindaklanjuti persoalan tersebut.