SINJAI – Pelayanan Rumah Sakit Daerah (RSUD) Sinjai kembali menuai sorotan publik, menyusul keluhan masyarakat.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpuasan di kalangan Masyarakat. Dimana, Keluarga pasien mengaku kecewa dengan fasilitas dan pelayanan yang dianggap belum optimal di RSUD Sinjai.
Baca Juga: Upaya Pemda Penuhi Kebutuhan Pertanian dan Air Rumah Tangga Empat Desa di Sinjai Selatan
Baik Direktur RSUD Sinjai, dr. Kahar Anies, dan Pj. Bupati Sinjai Andi Jefrianto Asapa sekaligus Dewan Pengawas pada manajemen RSUD Sinjai dihubungi MERPOS melalui sambungan daring, Minggu malam.keduanya Belum menanggapi.
Kendati, Kadis Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik yang juga dikonfirmasi MERPOS. Dalam tanggapannya menegaskan, terkait hal tersebut, dirinya segera mengecek atau klarifikasi kepada manajemen RSUD Sinjai. “Saya klarifikasi dulu ke pihak RSUD Sinjai,”tulisnya singkat.
BACA JUGA: Pemkab Sinjai Perkuat Benteng Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa
Diketahui, keluhan masyarakat mengemuka terkait dengan dugaan keterbatasan ketersediaan kamar dan dokter di RSUD Sinjai, sejak Minggu, (15/12) sore.
Mereka tak segan menilai RSUD Sinjai belum mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama dalam memberikan pelayanan “prima”, setiap harinya, baik pada hari kerja maupun akhir pekan.
Muhammad Arfah, seorang keluarga pasien, yang menceritakan pengalaman pahit saat membawa keponakannya untuk mendapatkan penanganan medis.
Keponakannya, yang menderita gangguan empedu, awalnya dirawat di Puskesmas Pulau Sembilan.
Namun, karena kondisinya memprihatinkan, sehingga pihak keluarga memutuskan untuk merujuknya ke RSUD Sinjai.
“Keponakan saya dirawat di Puskesmas Pulau Sembilan, tapi karena kondisinya semakin parah, jadi kami bawa ke RSUD Sinjai. Sayangnya, sampai di sana, kami diberitahu kalau tidak ada dokter yang bertugas karena hari libur,” ujarnya.
Kekecewaan Arfah bertambah ketika mendapati kamar kelas 3 yang mereka butuhkan, penuh. “Yang kosong hanya kamar kelas 2,” tambahnya.
Arfah juga menyoroti dugaan lambannya respons RSUD terhadap kebutuhan pasien darurat.
Arfah lantas mempertanyakan bagaimana pihak rumah sakit menangani pasien dengan kondisi kritis, jika solusi yang diberikan hanya sebatas meminta keluarga pasien untuk “bersabar”.
“Kami sangat kecewa. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Kami berharap pihak RSUD segera memperbaiki sistem pelayanannya, agar semakin baik” kata Arfah.
HMI Cabang Sinjai Dorong Tipikor Periksa Pengelolaan Biaya Konsumsi dan Laundry
Mahasiswa adalah mulut Rakyat dalam hal menyuarakan aspirasi dan keluh kesah atas dugaan ketimpangan pelayanan publik.
Sementara keluhan masyarakat, Arfah, menurut Kabid PTKP HMI Cabang Sinjai, Israndi, adalah kondisi yang mencerminkan dugaan adanya permasalahan serius dalam manajemen RSUD Sinjai.
“Salah satu keluarga pasien mengadu ke kami (HMI Cabang Sinjai,-red), katanya keluarganya belum dipindahkan dengan alasan kamar full dan diduga belum ada dokter yang memeriksa,” ujarnya, Minggu (15/12/2024).
Israndi meminta pucuk pimpinan Daerah Otonom Sinjai, dan Kementerian Kesehatan untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan di RSUD Sinjai. “Dihematkan, perlu adanya langkah kongkret, seperti melakukan evaluasi,”ucapnya.
“Keluhan itu menunjukkan bahwa pelayanan di RSUD Sinjai kurang memadai, karena ada keluhan masyarakat dengan menilai RSUD Sinjai belum mampu memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat,” tegasnya.
Masih Israndi menyebut, biaya atau alokasi anggaran negara di RSUD Sinjai perlu diperiksa oleh pihak terkait, meliputi alokasi anggaran konsumsi dan laundry, yang berkaitan dengan kebutuhan pasien, dan dokter.
“Kita mendorong pihak terkait melakukan penelusuran sesuai kewenangannya, karena pengelolaan anggaran tersebut juga perlu diketahui oleh publik sebagai wujud transparansi,”tutupnya.
Komentar Tipikor Polres Sinjai
Kanit Tipikor Polres Sinjai, IPDA Rahman yang disebut bagian dari pihak terkait yang memiliki kewenangan untuk menelusuri pengelolaan anggaran di RSUD Sinjai, dan mendapatkan dorongan dari HMI Cabang Sinjai, lantas menegaskan bahwa, pihaknya akan segera melakukan pengecekkan di manajemen RSUD Sinjai.
“Kita segera melakukan pengecekkan, makasih banyak infonya,”tegasnya.
Monev Akreditasi
P emerintah Kabupaten Sinjai telah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Sinjai dengan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS) akreditasi bersama LARS Damar Husada Paripurna (LARS DHP).
Kegiatan ini berlangsung Pada Rabu, 20 November 2024, Penjabat Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, membuka monev yang dilaksanakan secara daring. Kegiatan ini melibatkan surveyor LARS DHP, dr. Devvi Riasari dan dr. Suryadi, untuk mengevaluasi kemajuan perbaikan pelayanan di RSUD Sinjai.
BACA JUGA: Pemkab Sinjai Fokus Tingkatkan Kualitas Pelayanan RSUD Melalui Monev Akreditasi
Dalam kegiatan tersebut, Direktur RSUD Sinjai, dr. Kahar Anies, menyatakan monev ini penting untuk menilai progres dan mengidentifikasi kekurangan yang perlu diperbaiki demi memenuhi standar akreditasi dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. (S/*)
Comments 1