JAKARTA – Senator AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk mengubah sistem pemilu yang dianggap terlalu mahal. LaNyalla menegaskan urgensi mengacu kembali pada rumusan pendiri bangsa dengan menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Ia juga menyoroti defisit APBN 2024 yang mencapai Rp 400 triliun, yang sebagian besar disebabkan oleh tingginya biaya pemilu dan pilkada. “Sistem politik yang mahal berisiko menciptakan ketimpangan ekonomi dan sosial,”ungkap LaNyalla di Jakarta, Jum’at (13/12).
LaNyalla mengingatkan bahwa ketimpangan ini memungkinkan segelintir orang mengendalikan kebijakan negara, yang mengarah pada ketidakadilan. Ia mengutip buku Prabowo yang menyebutkan bahwa ketidakadilan ekonomi dapat memicu ketegangan sosial. “Sistem yang dirumuskan para pendiri bangsa itu adalah sistem paling sesuai dengan DNA rakyat Indonesia, yang bersifat monodualis, bukan individualis,” kata LaNyalla. Ia berharap perubahan sistem dapat membawa keadilan dan stabilitas bagi negara. (Mft)