Foto Personil Polres Polman dan Korban bersama keluarganya di Puskesmas ( dok -Istimewa )
POLMAN, MERPOS – Basri (35), seorang pengembala lembu, menjadi korban penganiayaan.
Peristiwa ini terjadi di Luyo, Polman, pada Sabtu (11/01/25).
Kejadian bermula ketika Basri berada di kebunnya dan berniat untuk mengambil sapi peliharaannya yang telah diberi makan “rumput”, sebelumnya.
Namun, secara tiba-tiba, Basri bertemu dengan Naharuddin yang melemparkan batu ke arah kepala Basri.
Batu tersebut mengenai kepala bagian kiri, mengakibatkan Basri mengalami luka.
Tahir, saksi mata yang merupakan ipar korban, segera berlari untuk mencari pertolongan.
Tahir melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun setempat.
Basri kemudian dibawa ke Puskesmas Batupanga untuk mendapatkan perawatan medis intensif akibat luka yang dideritanya.
Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Kapolres Polman, AKBP Anjar Purwoko, segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan menginstruksikan penyelidikan dilakukan secara cepat.
“Kami bergerak cepat untuk menyelidiki kasus ini dan mencari pelaku,” ujar Kapolres Polman saat dikonfirmasi MERPOS, Minggu, 12 Januari 2024.
Senada dengan itu, Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, menjelaskan bahwa penganiayaan tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WITA di area kebun.
Berdasarkan keterangan saksi, diketahui korban dan pelaku bertemu di lokasi tersebut.
Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, Polres Polman berhasil menemukan keberadaan Naharuddin, terduga pelaku.
Pada Minggu, 12 Januari 2025, sekitar pukul 01.00 WITA, Naharuddin diketahui sedang berada di rumah orang tuanya di Kecamatan Campalagian.
Dengan upaya cepat, personel gabungan Polres Polman menuju kediaman Naharuddin.
Berkat koordinasi yang baik, pelaku dan barang bukti terkait penganiayaan berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Polres Polman masih menyelidiki kasus ini. “Kita akan melanjutkan proses penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut mengenai peristiwa ini,” kata AKP Budi Adi.
Saat ini, Naharuddin tengah menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polres Polman.
Polres Polman berharap keluarga korban menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
“Ditunggu untuk berdamai,”kata sumber ditempat terpisah yang juga merupakan warga Polman.
Dirinya berharap agar keduanya dapat berdamai mengingat korban dan terduga merupakan satu kampung, dan kerabat.
Ia juga menyinggung sejumlah aspek termasuk nilai gotong royong dan tenggang rasa yang merupakan salah satu ciri khas dan identitas warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lanjutannya, Polman dikenal secara luas merupakan salah satu daerah yang warganya menjunjung tinggi nilai-nilai religius, dominan pemaaf dan lapang dada.
“Tidak ada yang dapat terhindar dari sebuah musibah dan khilaf. Kita harapkan agar keduanya dapat berdamai,”tuntasnya.
(Rhmt/ Merpos Grup) .
https://tabloid-merposnews.com/kepala-basri-warga-polman-dilempar-batu-dilarikan-ke-puskesmas/