“Selain Menteri Riefky, acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa; Direktur Pengembangan SDM Ekraf, Fahmi Akmal; serta sejumlah pejabat lokal dari Aceh, seperti PJ Bupati Bireuen, Jalaluddin, dan Kepala Dinas Dayah Aceh, Dr. Munawar A Djalil, (Foto Kemenparekraf, Riefky disambut antusias Anak Santri, Sabtu 16/11/2024/Merpos/Dok/I Gusti Ayu Dewi Hendriyani)”
MERPOS BANDA ACEH, — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Riefky Gerung, menegaskan bahwa melibatkan pesantren (generasi) dalam pengembangan industri kreatif menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam peluncuran program KREASI yang digelar di Pondok Pesantren Mudi Mesra, Bireuen, Aceh, Riefky menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan sektor industri kreatif guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Hal ini selaras dengan misi Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam astacita yang menekankan pentingnya peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Riefky dalam sambutannya, Sabtu (16/11/2024).
Menteri Riefky juga berharap pesantren dapat menjadi pusat pelatihan bagi para kreator digital tanah air yang dapat berkontribusi pada kebangkitan ekonomi daerah dan nasional. “Dan pada akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak bangkitnya ekonomi daerah dan nasional,” tambahnya.
Wakil Direktur Pondok Pesantren Mudi Mesra, Abah Sayed Mahyeddin, mengapresiasi terpilihnya pesantren tersebut sebagai lokasi peluncuran program KREASI. Menurutnya, program ini akan menjadi langkah positif bagi para santri dalam mengembangkan kreativitas mereka di berbagai bidang, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keagamaan. “Semoga program ini akan mampu mendorong para santri dan santriwati untuk meningkatkan kreativitas di segala bidang dengan tetap menjaga nilai-nilai keagamaan,” ujar Abah Sayed.(MH/MERPOS).
Comments 2