Ilustrasi gambar (Dok Istimewa)
HIBURAN DEWASA, MERPOS — Di gurun pasir tak jauh dari istana megah milik Raja Anta Brata, sebuah jamuan besar diadakan dengan pesta bertajuk “the power of King” untuk menyambut tamu agung, Raja dari negeri tetangga. Meja panjang di ruang pesta dipenuhi hidangan-hidangan mewah yang memikat mata dan selera. Domba Panggang dengan rempah-rempah khas, Sup Emas dengan kuah saffron yang harum, Pai Daging Rusa yang lezat, dan Tart Buah yang dihiasi dengan sempurna. Semua mata tertuju pada hidangan tersebut, dan suasana penuh dengan tawa serta percakapan hangat.
Namun, di sudut ruangan, duduk seorang pria asing yang tidak terlalu menarik perhatian. Dia tidak mengenakan pakaian istana yang mencolok, dan tidak berusaha mengikuti percakapan di meja yang ramai. Dia hanyalah Abunawas, seorang pengelana yang kebetulan berada di negeri Anta Bratah. Tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya, dan mungkin tidak ada yang peduli, kecuali Raja yang kini mulai terlihat gelisah.
Raja, yang awalnya sangat menikmati pesta, tiba-tiba berhenti dari kegiatannya. Musik berhenti, dan suasana seketika menjadi hening. Raja menatap meja penuh makanan dengan wajah serius. “Mengapa aku merasa ada yang kurang?” tanyanya dengan nada bingung.
Baca Juga: Raja Kesal dan Penasaran
Semua orang yang mendengar pertanyaan itu tampak kebingungan. Para pelayan dan koki berlari-lari mencoba mencari tahu apakah ada hidangan yang kurang atau keliru disajikan. Namun tidak ada yang bisa menjawab, karena segala hidangan tampak sempurna.
Di tempat lain, Abunawas tetap tenang. Ia tidak tergerak sedikit pun oleh kegaduhan yang terjadi di sekelilingnya. Dengan mata yang tajam, ia hanya mengamati Raja dan para tamu. Tak ada emosi yang terlihat di wajahnya, hanya ketenangan yang membuatnya berbeda dari yang lain.
Raja, yang semakin tidak tahu apa yang kurang, akhirnya menoleh ke arah Abunawas. Ia merasa seolah pria itu bisa memberikan jawaban yang mungkin tidak ditemukan oleh siapapun.
“Siapa kau?” tanya Raja dengan suara pelan, namun tajam.
Abunawas tidak langsung menjawab, ia hanya tersenyum ringan. “Hamba hanyalah seorang pengelana yang kebetulan berada di sini, Paduka.”
Raja menatapnya, kemudian kembali melirik meja yang penuh dengan hidangan-hidangan luar biasa. “Apakah menurutmu ada yang kurang di jamuan ini?” tanya Raja, lebih untuk dirinya sendiri daripada untuk Abunawas.
Abunawas tetap mengamati dengan tenang, lalu berkata, “Paduka, makanan ini memang lezat dan penuh warna, namun ada sesuatu yang lebih dari sekadar rasa yang dapat mengisi sebuah jamuan. Sesuatu yang tak terlihat.”
Raja merenung, mencoba memahami kata-kata Abunawas. “Apa yang kau maksud?”
Abunawas tidak menjawab langsung. Ia hanya mengangkat wajahnya ke atas dan memandang langit-langit istana yang megah. “Kehangatan yang tidak bisa ditemukan dalam hidangan-hidangan itu, Paduka. Sesuatu yang hanya bisa terasa ketika kebersamaan itu hadir dengan tulus. Tanpa tawa yang mengisi ruang, atau cerita yang menjalin hati, meski makanan yang terhidang sempurna, tetap ada kekosongan yang tak terisi.”
Raja terdiam, memikirkan kata-kata Abunawas. Namun, seiring berjalannya waktu, ia merasakan kebenaran dari pengamatan Abunawas. Walaupun hidangan-hidangan itu luar biasa, tanpa tawa, tanpa cerita, dan tanpa kehadiran yang benar-benar berarti, suasana itu terasa hampa.
Abunawas kembali menunduk, menikmati hidangannya sendiri tanpa menghiraukan keramaian yang ada. Ia tidak memaksa Raja untuk memahami semuanya, karena ia tahu kadang-kadang hanya pengamatan yang tenang yang bisa mengungkapkan lebih banyak dari kata-kata.
Malam itu, jamuan terus berlanjut. Raja kembali menikmati hidangannya, namun dalam hatinya ia sadar bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada sekadar makanan. Suasana hati, kebersamaan, dan kehangatan yang saling terjalin, itulah yang sebenarnya membuat sebuah pesta sempurna. Tapi Abunawas hanya mengamati, tidak pernah memberikan jawaban yang pasti. Dia tahu, ada hal-hal yang lebih baik disadari sendiri, bukan diajarkan.
Penulis:Miftahul Jannah
Editor : Supriadi Buraerah











