Foto: Pura Kayu Selem yang memiliki 7.700 KK se-Bali akan menggelar Karya Pedudusan Agung, Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Agung Balik Sumpah, Lebur Sangsa, Menawa Gempang, dan Anta Sapa Agung. Kegiatan ini akan dimulai pada Anggara Umanis Wayang, 14 Januari 2025, dengan rangkaian acara seperti nanceb sanggar lan tetaring dan ngawitin mekarya uparengga. (Gede W).
BANGLIMERPOS,–Karya Pendudusan Agung di Pura Pasek Kayu Selem Gwasong, Songan, Kintamani, Bangli, diperkirakan akan menghadapi kesulitan terkait akses informasi dan komunikasi, Senin, Januari 2025.
Warga Kayu Selem mengungkapkan keluhan tentang kesulitan berkomunikasi saat mengikuti rapat pematangan persiapan karya di wantilan pura pada Minggu, 5 Januari 2025. Mereka kesulitan mengakses informasi karena daerah tersebut terhalang Blank Spot.
Jro Mangku Antara Putra mengeluhkan ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi melalui ponselnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh Jro Budiastra, guru SDN 5 Songan, yang mengalami kesulitan menghubungi keluarganya via ponsel setelah sampai di lokasi pura. Ia tidak berhasil melakukan panggilan telepon maupun menggunakan WhatsApp.

Warga setempat, I Wayan Simpen, juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, persoalan Blank Spot sudah menjadi hal klasik di daerah tersebut, yang mungkin disebabkan oleh letaknya yang berada di balik Gunung Batur, sehingga sinyal terhalang. Ia menambahkan bahwa ketika berada sedikit lebih jauh dari dusun, sinyal ponsel menjadi sangat baik, terlepas dari jenis kartu provider yang digunakan.
“Entah apapun kartunya, entah SimPATI, sinyalnya bagus kalau sudah bergeser dari zona ini. Coba ke sana sekitar 400 meter saja, pasti bagus,” ujar Wayan Simpen kepada Warga Kayu Selem Gwasong (WKSG) asal Klungkung.
Wayan Simpen berharap Pemerintah Bangli, khususnya Diskominfosan Bangli, dapat mendengarkan keluhan tersebut, mengingat kecepatan akses informasi dan komunikasi sangat penting, terutama menjelang karya. Komunikasi yang cepat sangat dibutuhkan, terutama untuk keperluan mendesak yang dapat disampaikan melalui ponsel.
Selain itu, mereka juga mengkhawatirkan kesulitan yang dialami anak-anak yang sedang menghadapi ujian di SD, mengingat ujian kini menggunakan sistem UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang memerlukan akses internet.
Sebelumnya, dusun ini sempat mendapatkan fasilitas WiFi dari pemerintah, namun kini warga mengaku tidak mengetahui keberadaan WiFi tersebut. Mereka menganggap WiFi yang ada sangat lelet dan tidak sesuai dengan kapasitas (kuota)-nya.
Perlu diketahui, Pura Kayu Selem yang memiliki 7.700 KK se-Bali akan menggelar Karya Pedudusan Agung, Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Agung Balik Sumpah, Lebur Sangsa, Menawa Gempang, dan Anta Sapa Agung. Kegiatan ini akan dimulai pada Anggara Umanis Wayang, 14 Januari 2025, dengan rangkaian acara seperti nanceb sanggar lan tetaring dan ngawitin mekarya uparengga.
Pada Minggu, Januari 2025, dilaksanakan rapat pematangan persiapan karya yang dipimpin oleh Ketua Panitia Karya, I Wayan Sukarya.
Rapat tersebut dihadiri oleh Ida Sri Empu dari Gerya Desa Tiga, Susut, serta Ketua Panitia Bidang Pembangunan, Jro Wayan Jamin, para pemangku, dan sesepuh warga Kayu Selem.
Rapat tersebut juga melibatkan Korkab se-Bali dan membahas pembuatan panitia serta inventarisasi punia-punia. (*)