SINJAI, MERPOS, – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sinjai mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sinjai melakukan “fungsi” pengawasan di Manajemen RSUD Sinjai.
Bahkan DPRD didesak evaluasi kinerja Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai.
Desakan ini muncul setelah adanya keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di RSUD Sinjai.
Pada Senin (16/12/2024), sejumlah kader HMI mendatangi kantor DPRD Sinjai untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) HMI Cabang Sinjai, Israndi Musda, menyebutkan bahwa beberapa laporan masyarakat, termasuk keluarga pasien, Arfah.
“Pasien sering kali tidak ditangani dengan maksimal karena diduga tidak ada dokter yang bertugas diwaktu tertentu. Selain itu, ada pasien yang tidak mendapatkan kamar rawat dengan alasan kamar penuh di RSUD Sinjai,” ujar Israndi dihadapan Wakil Rakyat.
Israndi menilai situasi ini mencerminkan lemahnya pengawasan pada pelayanan di RSUD Sinjai.
“HMI meminta DPRD Sinjai menjalankan fungsi pengawasan, dengan memanggil Direktur RSUD untuk dilakukan evaluasi terkait persoalan ini, secara menyeluruh,” tegasnya.
Menerima aspirasi tersebut, anggota DPRD Sinjai Muhammad Ridwan memastikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti keluhan Masyarakat.
“Kami menerima aspirasi ini dan akan membawanya ke pimpinan untuk dibahas. Kami juga akan memanggil Direktur RSUD guna meminta penjelasan terkait masalah ini,” ucap Ridwan yang identik dengan julukan Macan Parlemen.
Selain Ridwan, sejumlah anggota DPRD lainnya turut hadir dalam pertemuan ini, seperti Agus (Nasdem), Misna (Golkar), dan Andi Rusmiati Rustam (Golkar).
BACA JUGA: Masyarakat Mengeluh, HMI Soroti RSUD Sinjai: Tipikor Bidik Pengelolaan Biaya Konsumsi dan Laundry
Direktur RSUD Sinjai, dr Kahar Anis yang dikonfirmasi oleh media MERPOS melalui sambungan daring, sejak Minggu malam, hingga kini beliau belum minat menanggapi pertanyaan konfirmasi.
Berbeda dengan Pj. Bupati Sinjai Andi Jefrianto Asapa, ia menjawab dengan pernyataan tegas, dirinya akan meminta klarifikasi pihak RSUD Sinjai. Dan akan menyampaikan kembali kepada MERPOS.
Namun, meskipun demikian pernyataan beliau “tegas”, pada Senin pagi. Hingga Selasa, publik belum dapat mengetahui sejauh mana Keseriusan Pj.Bupati Sinjai dalam hal menyikapi keluhan masyarakatnya terkait persoalan tersebut.
Pasien Meninggal Dunia di RSUD Sinjai
Pasien seorang perempuan Fitri meninggal dunia di RSUD Sinjai, Jln Jenderal Sudirman, Senin malam (16/12). Ia diinformasikan menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 21.00 WITA.
Kabar duka ini memuncak pada Selasa pagi. Duka cita sangat dalam dirasakan oleh kerabat, dan keluarga Fitri. “Ia semalam keponakan sahabat kita (pasien, Fitri,-red) meninggal dunia di RSUD Sinjai,”ujar kerabat keluarga pasien saat dihubungi MERPOS, Selasa pagi, pukul 07.08 WITA.
Dirinya juga menceritakan dengan senada kata Arfah, bahwa pihaknya, sejak Minggu menyayangkan minimnya pelayanan di RSUD Sinjai. Namun tetap belum memperoleh pelayanan sesuai yang mereka harapkan.
“Kematian adalah takdir, namun disayangkan pelayanan di RSUD Sinjai terkesan belum sepenuhnya maksimal.
Jenazah rencananya akan dikebumikan di Kecamatan Pulau Sembilan,”ujarnya .
Jenazah Diantar Ke Pulau Sembilan
Pukul 07.16 , MERPOS berhasil memperoleh informasi lebih lanjut, terkait Jenazah akan dikebumikan di Kecamatan Pulau Sembilan.
“Benar, Jenazah saat ini sedang diberangkatkan ke Pulau Sembilan menggunakan kapal atau perahu kayu,”ucapan sumber didengar MERPOS melalui sambungan telepon genggam, (17/12).
Mohon maaf, ijin. Untuk biaya ke Pulau Sembilan -red?. Kan tidak dapat menggunakan fasilitas seperti mobil Ambulance, apa perahu itu, termasuk fasilitas kesehatan atau milik pemerintah-Red?. “Setelah beberapa menit jenazah tiba di pelabuhan cappa ujung, kita (Kerabat dan Keluarga) mendapatkan perahu milik Warga, untuk disewa ke pulau, sewanya Rp. 2000.000,- (Dua Juta rupiah),”demikian tuturnya menjawab.
Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Sinjai.
Menjawab pertanyaan konfirmasi MERPOS pada Minggu malam, dr Emy Kartahara Malik mengatakan dirinya segera melakukan klarifikasi terhadap manajemen RSUD Sinjai. Menyusul Senin pagi (16/12) dr Emy menyampaikan bahwa berdasarkan klarifikasi dari pihak manajemen RSUD, kamar kelas 3 memang penuh saat pasien masuk.
“Pasien baru masuk dan sudah meminta dipindahkan, namun karena kamar penuh, pasien diminta menunggu hingga ada kamar kosong,” ungkap dr. Emmy, dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, pasien di IGD harus melalui observasi selama 6-8 jam sebelum dipindahkan ke ruang perawatan. “Kalau ada kamar kosong sesuai kelasnya, pasti akan dipindahkan,” jelasnya.
BACA JUGA: Begini Hasil Klarifikasi Dinkes RSUD Sinjai Terkait Keluhan Masyarakat
Terkait ketersediaan dokter, dr. Emmy menegaskan bahwa dokter jaga di IGD siap melayani 24 jam setiap hari, termasuk hari libur.
Keluarga Pasien Mengeluh dan Menyampaikan Kepada HMI Cabang Sinjai.
Pada Minggu, Muhammad Arfah, keluarga pasien, yang menceritakan pengalaman pahit saat membawa keponakannya untuk berobat di RSUD Sinjai.
Keponakannya, yang menderita gangguan empedu, awalnya dirawat di Puskesmas Pulau Sembilan.
Namun, karena kondisinya memprihatinkan, sehingga pihak keluarga memutuskan untuk merujuknya ke RSUD Sinjai.
“Keponakan saya dirawat di Puskesmas Pulau Sembilan, tapi karena kondisinya semakin parah, jadi kami bawa ke RSUD Sinjai. Sayangnya, sampai di sana, kami diberitahu kalau tidak ada dokter yang bertugas karena hari libur,” ujarnya.
Kekecewaan Arfah bertambah ketika mendapati kamar kelas 3 yang mereka butuhkan, penuh. “Yang kosong hanya kamar kelas 2,” tambahnya.
Arfah juga menyoroti dugaan lambannya respons RSUD terhadap kebutuhan pasien darurat.
Arfah lantas mempertanyakan bagaimana pihak rumah sakit menangani pasien dengan kondisi kritis, jika solusi yang diberikan hanya sebatas meminta keluarga pasien untuk “bersabar”.
“Kami sangat kecewa. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Kami berharap pihak RSUD segera memperbaiki sistem pelayanannya, agar semakin baik” kata Arfah.
Apa yang diutarakan oleh Arfah tersebut demikian pula ia sampai kepada HMI Cabang Sinjai. (SUP/*).