Oleh: Ir. Abdi Rajab, Kepala Desa Talle, Sekretaris APDESI Sinjai
OPINI, — Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di pedesaan. Konsep desa digital kini menjadi kebutuhan mendesak, tidak hanya sebagai simbol modernisasi tetapi juga sebagai sarana transformasi sosial dan ekonomi. Di tingkat global, desa digital dipandang dapat menjadi pendorong utama kesejahteraan masyarakat lokal, sekaligus menjembatani kesenjangan antara pedesaan dan perkotaan.
Di Kabupaten Sinjai, desa-desa seperti Tongke-Tongke, Talle, Desa Saotanre, dan beberapa lainnya memiliki potensi besar untuk menjadi model percontohan desa digital. Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, desa-desa ini dapat mengembangkan berbagai sektor, seperti ekonomi kreatif, infrastruktur, dan sosial budaya.
Desa digital membuka akses bagi masyarakat untuk mempromosikan produk unggulan lokal seperti hasil kerajinan tangan dan produk industri rumah tangga. Platform digital memungkinkan pemasaran yang lebih luas, tidak terbatas oleh wilayah geografis, sehingga meningkatkan daya saing dan pendapatan masyarakat desa.
Teknologi digital memberi ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif berbasis lokal. Dengan keterampilan yang tepat, masyarakat dapat menciptakan produk atau layanan bernilai tambah, mulai dari makanan olahan, kerajinan, hingga seni budaya. Desa tidak hanya menjadi tempat tinggal tetapi juga pusat ekonomi mandiri yang berbasis kreativitas.
Untuk mewujudkan desa digital, diperlukan infrastruktur pendukung seperti jaringan internet yang andal dan perangkat teknologi. Di sisi lain, organisasi yang membidangi pengelolaan digitalisasi desa juga harus dibangun. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak swasta menjadi kunci sukses transformasi ini.
Desa-desa seperti Tongke-Tongke dan Talle memiliki potensi menjadi percontohan desa digital. Dengan menjadikan desa ini sebagai model, dampak positifnya dapat menginspirasi desa lain untuk mengadopsi langkah serupa, sehingga menciptakan jejaring desa yang saling mendukung.
Desa digital bukan sekadar modernisasi teknologi, tetapi juga alat untuk memberdayakan masyarakat desa. Dengan akses informasi yang lebih baik, pelatihan keterampilan digital, dan dukungan pemerintah, desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Desa digital juga membawa manfaat sosial, seperti meningkatkan kualitas pendidikan, akses layanan kesehatan, dan mempermudah komunikasi antar warga.
Jika diterapkan dengan serius, desa digital akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Masyarakat desa tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, tetapi juga menjadi pelaku utama yang menentukan arah pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama mendukung pengembangan desa digital sebagai wujud nyata dari kemandirian desa. (TIM MERPOS).
Comments 1