PANGKAL PINANG, – Siapa yang menyangka seorang pria yang selama ini dielu-elukan sebagai dermawan di tengah keramaian kota modern Pangkalpinang, akhirnya harus berdiri di depan kamera dengan mengenakan kaos oranye yang tak lagi mencerminkan kejayaan, melainkan keterpurukan. Ini bukan adegan film aksi, melainkan kenyataan yang mengiris.Rabu, (11/12/2024).
Bermula, pada Pukul 02.00 Wib, tim Reserse Narkoba Polda Bangka Belitung tiba-tiba saja datang mengetuk pintu rumah kontrakan, sontak seorang pria bernama Bandi (33) kaget dan terciduk. Bandi sebelumnya dikenal sebagai seorang Sang dermawan, yang biasa tampil memukau di berbagai kesempatan, kini terjebak dalam kisah yang lebih kelam dengan barang bukti berupa Narkotika.
Penangkapan dilakukan oleh polisi setelah mendapatkan laporan dari warga setempat tentang aktivitas mencurigakan di kawasan itu.
Bukan hanya menggegerkan lingkungan, penangkapan ini juga membawa cerita tak terduga.Senyuman Bandi tak lagi menghiasi wajah cakep nya, batang hidungnya pucat, ia menunduk dalam bingkai realitas yang jauh dari kesan heroik.
Dengan Jitu, Polisi menggeledah kontrakan milik Bandi di Desa Mangkol dan menemukan barang bukti yang cukup mengejutkan. Dua paket besar, satu paket menengah, dan tiga paket kecil narkotika jenis sabu dengan total berat 1,5 kilogram disita. Jadi, ternyata bukan hanya sepak terjang yang dia peragakan selama ini yang besar, tapi juga barang yang satu ini.
Selain paket sabu, tim juga menemukan timbangan digital yang seharusnya hanya digunakan untuk menimbang hal-hal bermanfaat, bukan untuk mengukur seberapa banyak sabu yang bisa dia distribusikan. Ditambah lagi, ada beberapa plastik bermerk “Chinese Tea”, dan sebuah ponsel hitam yang tampaknya lebih sering digunakan untuk mengatur transaksi gelap ketimbang komunikasi yang baik.
Ketika dihadirkan dalam konferensi pers dengan baju tahanan oranye, Bandi hanya bisa menunduk. Tidak ada lagi sorak sorai, tidak ada lagi tepuk tangan dari para pengagum nya. Hanya ada penyesalan yang mengalir dari bibirnya yang tak lagi berbicara lantang.
“Ini adalah pelajaran keras bagi semua pihak yang terlibat Narkoba,” kata Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah, Kepala Bidang Humas Polda Babel, sambil menegaskan betapa tegasnya Polri dalam pemberantasan narkoba demi menyelamatkan generasi muda. “Polri tak akan pernah membiarkan siapapun yang merusak masa depan bangsa ini lolos begitu saja,”tambahnya.
Dan begitulah, cerita dalam kisah nyata yang merenggut kebahagiaan Bandi karena BB Seberat 1,5 Kilo Gram jenis sabu, kini dalam penanganan Polda Babel.(S /Ip).
Comments 3