SINJAI, MERPOS – Andai saja Dedy Dear menjadi polisi, mungkin arus kendaraan di wilayah Sinjai-Bulukumba akan lebih terorganisir setiap harinya. Kemampuannya dalam mengurai kemacetan terlihat saat ia membantu aparat kepolisian mengatur lalu lintas yang padat. Dedy, anggota Sinjai Community Sound System (SCS), tampak tulus berkontribusi terhadap sesama. (1/1/2025).
Kemacetan panjang terjadi di ruas jalan poros Sinjai-Bulukumba, tepatnya di Dusun Bonto Lohe, Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai. Terekam dalam video wartawan, Dedy dengan pakaian sederhana – kaos putih dan topi hitam bertuliskan “MAIKI” – membantu pihak kepolisian mengurai kemacetan yang disebabkan lonjakan arus balik kendaraan wisata.
“Saya hanya berkunjung ke tempat wisata bersama keluarga, tetapi melihat kondisi seperti ini, jiwa saya terpanggil untuk membantu. Ini murni atas dasar kemanusiaan,” ujar Dedy.
Menurut pengelola wisata setempat, Andi Emang, kemacetan tidak disebabkan oleh membludaknya pengunjung di Pantai Abadi maupun Pantai Biru, melainkan oleh arus balik kendaraan bus besar dari Pantai Bira dan tempat wisata lainnya. Selain itu, pekerjaan jembatan yang belum rampung juga menjadi salah satu penyebab utama.
“Kondisi ini sulit dihindari karena infrastruktur yang belum memadai. Kami sudah bersiaga bersama aparat sejak pagi untuk membantu pengaturan arus kendaraan,” jelasnya.

Sinergi Aparat dan Masyarakat memantul kondisi tersebut, sementara itu Polsek Tellulimpoe, yang dipimpin oleh Ipda Sukandi WD, SE, SKM, M.Kes, bersama pengelola wisata dan masyarakat setempat, telah bekerja sama sejak pagi untuk menangani kemacetan. Wakapolsek Tellulimpoe yang turut berada di lokasi mengungkapkan, dengan personel terbatas, bantuan dari warga sangat berarti.
“Kami hanya bertiga di lokasi, termasuk saya, satu anggota, dan anak saya. Terima kasih kepada masyarakat yang terlibat, seperti Dedy, yang sangat membantu,” kata Wakapolsek.
Pantauan TIM MERPOS GRUP dengan mencatat, sejak pukul 13.00 hingga 17.30 WITA, kendaraan roda dua, roda empat, hingga bus besar melintas tanpa henti dari dua arah. Meski kemacetan tidak terhindarkan, sinergi antara aparat, pengelola wisata, dan masyarakat mampu menjaga situasi tetap terkendali.
Kendati demikian, sumber lain, Ippan, menyatakan, aksi Dedy Dear membuktikan bahwa kepedulian dan kemauan untuk membantu dapat meringankan beban aparat dalam situasi darurat. “Mungkin, jika Dedy benar-benar menjadi polisi, kemacetan seperti ini akan lebih sering diurai dengan cepat dan penuh ketulusan,”tuturnya mengapresiasi.
Ikuti saluran TABLOID MERPOS di WhatsApp dan temukan berita menarik lainnya: https://whatsapp.com/channel/0029VaqOwxu1yT2BIu43HC42