Barang bukti berupa 24 gram sabu, senjata api rakitan, dan sembilan butir amunisi berhasil diamankan. (Dok -Pendam I/BB)
SERDANG BEDAGAI, MERPOS – Dunia intelijen selalu penuh misteri. Mereka bekerja dalam senyap, menyusun strategi cermat, dan bergerak tanpa terbaca. Kali ini, operasi rahasia itu membuahkan hasil, seorang terduga bandar narkoba yang diyakini berbahaya akhirnya diringkus.
Sabtu malam, (8/2/2025), dalam keterangan resminya, Pendam I/BB menjelaskan kepada Wartawan Merpos, bahwa pada Jumat (7/2) malam, Tim Intelijen Korem 022/Pantai Timur (PT), Kodam I/Bukit Barisan, bergerak cepat di Afdeling II, Dolok Ilir. Targetnya adalah BD (46), seorang pria yang diduga kuat sebagai bandar narkoba. Dari tangan BD, tim menemukan barang bukti yang tak main-main, seberat 24 gram sabu, sepucuk senjata api rakitan (Senpira), dan sembilan butir amunisi serta uang tunai.
Semua bermula dari laporan masyarakat. Desas-desus beredar bahwa ada keterlibatan oknum TNI dalam bisnis haram ini. Isu ini berbahaya, bukan hanya merusak citra institusi, tetapi juga bisa menjadi senjata bagi pihak yang ingin melemahkan kepercayaan terhadap aparat.

Institusi tak ingin rumor liar berkembang dan bias ditengah masyarakat, sehingga tim intelijen langsung turun ke lapangan. Babinsa setempat dikerahkan untuk menggali informasi. Namun, yang terungkap justru mengejutkan, tidak ada bukti keterlibatan anggota TNI. Sebaliknya, penyelidikan mengarah pada sosok lain yang lebih berbahaya: J, bandar besar yang disebut-sebut mengendalikan jaringan narkoba di wilayah itu.
Diinformasikan bahwa, J bukan orang sembarangan ia adalah pemain licin. Dia tahu cara bersembunyi dan selalu punya rencana cadangan.
Dalam peristiwa tersebut, Intelijen menyusun rencana brilian dan berkordinasi dengan Babinsa yang kemudian menyamar sebagai seseorang yang ingin meminjam senjata dari J. Merasa percaya diri dan tak curiga, J pun mengarahkan transaksi itu kepada BD. Tanpa sadar, ia baru saja memasang perangkap untuk dirinya sendiri, BD pun berhasil diringkus.
Saat BD datang ke lokasi untuk menyerahkan senjata, tim Intelijen langsung menyergap. Semua terjadi begitu cepat, dan BD tak sempat bereaksi, apa lagi kabur. Satu senpira revolver, sembilan peluru, dan 24 gram sabu berhasil diamankan. Hanya saja dalam situasi itu, J berhasil meloloskan diri.
Tak lama kemudian, BD digelandang ke Korem 022/PT untuk pemeriksaan. Selanjutnya BD diserahkan ke Polres Tebing Tinggi. Sebelumnya, dalam pemeriksaan tersebut BD memilih diam. Tidak ada satu pun informasi yang keluar dari mulutnya mengenai J.
Sementara itu, Kolonel Inf Doddy Yudha, Kapendam I/Bukit Barisan, menegaskan bahwa TNI tidak akan memberi ruang bagi peredaran narkoba. “Jika ada oknum yang terlibat, kami pastikan mereka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Kini, pertanyaan publik tersisa.Di mana J bersembunyi? Apakah ia hanya bagian dari rantai kecil atau ada jaringan lebih besar yang beroperasi di balik layar?
Yang pasti, satu persatu kartu telah terbuka. Keberhasilan intelijen dalam kasus ini adalah bukti bahwa kejahatan selalu meninggalkan jejak, sekecil apa pun. Dan bagi mereka yang masih bermain di dunia hitam, peringatan ini jelas: tak ada tempat aman bagi pelaku kriminal. (Merpos). Baca selengkapnya: Intelijen Kodim Bongkar Peredaran Narkoba, Tiga Tersangka Ditangkap di Inhil
Baca selengkapnya: Majalah Target Tuntas Rayakan HUT ke-26 dengan Meriah, Dihadiri Berbagai Tokoh dan Intelijen