Keterangan Gambar: Petugas TNI dari Pos Gabma Simanggaris, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, sedang memeriksa dokumen tiga orang calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ilegal yang hendak menyeberang ke Malaysia melalui jalur tikus di sekitar patok perbatasan RI-Malaysia, (dok Armd11).
NUNUKANMERPOS – Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) melalui personel Pos Gabungan Bersama (Gabma) Simanggaris, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, saat patroli di jalur tikus, berhasil menggagalkan penyelundupan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ilegal yang berencana bekerja di Malaysia.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Armed 11 yang diterima Merpos melalui grup daring lintas informasi NKRI pada Rabu (29/1/2025), diketahui, penyelundupan ini terungkap di sekitar patok perbatasan RI-Malaysia Nomor A643, Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Seimanggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Sebelumnya, operasi patroli dimulai saat Letda Arm Toffano Adita Bangun, Komandan Pos Gabma Simanggaris, memerintahkan tiga personelnya – Sertu Muhammad Ilham, Pratu Pungki, dan Pratu M. Haris – untuk melaksanakan patroli keamanan di jalur tikus dekat patok perbatasan. Jalur ini sering digunakan sebagai rute ilegal menuju Malaysia.
Saat patroli, personel melihat tiga orang mencurigakan yang membawa ransel dan berjalan di pinggiran tebing menuju jalur tikus. Ketiga orang tersebut kemudian dihentikan untuk pemeriksaan dokumen. Setelah diperiksa, diketahui bahwa mereka, yaitu Marsel, Bernadeta Manu (38 tahun), dan Imakulata Manu (35 tahun), tidak memiliki dokumen lengkap yang dibutuhkan untuk bekerja di luar negeri.
Sertu Muhammad Ilham segera melaporkan temuan tersebut kepada Letda Arm Toffano. Ketiga CPMI ilegal itu kemudian dibawa ke Pos Gabma Simanggaris untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah pemeriksaan awal, mereka diserahkan kepada pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) untuk penanganan selanjutnya.
Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya rutin dalam menjaga kedaulatan wilayah perbatasan serta melindungi warga negara dari risiko eksploitasi sebagai pekerja migran ilegal.
“TNI akan terus meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan, terutama di jalur-jalur yang sering digunakan untuk aktivitas ilegal,” tegasnya.
Sumber: Armed 11
Editor: Supriadi Buraerah