Foto : Para pengungsi Rohingya tiba dengan pakaian penuh warna-warni dan mengenakan gelang khas etnis yang melingkar di tangan. .
ACEHMERPOS – Aceh Timur kembali kedatangan tamu Istimewa secara mendadak. Masyarakat sontak memadati. Senin, 6 Januari 2025.
Tamu ini jumlahnya sebanyak 264, mereka merupakan etnis Rohingya, terdiri dari 117 laki-laki dan 147 perempuan. Data ini diperoleh setelah mereka dihitung menggunakan kalkulator android dan tercatat (hitam diatas kertas putih).
Kondisi mereka nampak terlihat beragam, menyusul ada yang senyum – senyum sambil perlahan menundukkan kepala ke tanah, sisanya terlihat dengan raut wajah tegang, tak sedikit juga terlihat dengan mata melotot dan tampak lesu.
Pakaian yang dikenakan tamu ini tampak penuh warna-warni, dengan banyak di antara mereka mengenakan gelang khas etnis yang melingkar di tangan. Diantaranya juga ada yang terlihat ramah dan pemalu.
Kaum hawa sedang menggendong anak – anaknya. Yang dewasa dan bapak – bapak bertubuh berotot memangku dan merangkul barang – barang bawaannya. Sementara kake dan nenek sesekali terdengar batuk – batuk.
Komposisi usia mulai dari anak hingga dewasa. Aroma kesedihan menyelimuti harapan para tamu ini, mereka disambut dengan baik oleh masyarakat dan alam Aceh Timur.
Masyarakat juga terlihat mulai akur berkomunikasi sambil berbagi alakadarnya, demikian pula pihak keamanan tetap berjaga di lokasi dan memasang garis polisi.
Dari hasil Investigasi diketahui, pengungsi (Tamu Istimewa-red) asal Rohingnya ini mendarat di pesisir Kuala Sembilang, Gampong Alue Bu Jalan Baroh, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur.
“Ia, mereka tiba di Aceh Timur pada Minggu (5/1/2025) sekitar pukul 22.00, menambah daftar pengungsi Rohingya di wilayah Aceh dalam beberapa tahun terakhir,”kata warga kepada MERPOS di lokasi.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh M. Tayeub Abu Bakar, seorang nelayan yang sedang mencari ikan sekitar pukul 21.15 WIB. Ia melihat dua kapal bergandengan berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Karena merasa curiga, M. Tayeub segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Peureulak Barat.
Tak lama setelah itu, kedua kapal merapat di pantai, dan para penumpang yang belakangan diketahui sebagai pengungsi Rohingya mulai turun ke daratan.
Ditempat terpisah, Kapolres Aceh Timur, AKBP Nova Suryandaru, S.I.K., tidak membantah adanya tamu-tamu tersebut. Kepada MERPOS dirinya menyebutkan pihaknya sedang berkoordinasi dengan instansi pemerintah dan vertikal.
“Kita sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani pengungsi ini. Langkah awal dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ungkap Kapolres.
Saat ini, kata dia, upaya penanganan sedang dilakukan, termasuk penyediaan tempat tinggal sementara, makanan, dan layanan kesehatan.
“Kedatangan para tamu ini kembali menjadi perhatian atas isu kemanusiaan yang masih berlangsung, terutama bagi etnis Rohingya yang terus mencari perlindungan dari krisis di negara asal mereka,”tuntasnya.
Laporan: M.Fadil
Editor: Supriadi Buraerah