KONUT, – Sebuah gebrakan besar dalam pembangunan desa di Indonesia tengah dilakukan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto. Program Desa Inovasi, yang saat ini telah sukses diterapkan di dua desa di Konawe Utara, menjadi titik awal untuk replikasi di seluruh Indonesia, ungkap Yandri saat dihubungi MERPOS melalui Humas Kemendes, Rabu 11 Desember, malam.
Baca Juga: Mendes Yandri Dorong Ekspor BUMDes, Desa Ngoran Raup Rp18 Miliar per Tahun
Sebelumnya, Kunjungan Yandri Susanto ke Desa Muara Tinobu dan Desa Laramo pada Rabu (11/12/2024) siang, membawa kabar baik bagi desa-desa di Indonesia. Desa Muara Tinobu, yang mengandalkan potensi kelautan, dan Desa Laramo, yang memiliki sektor perkebunan, kini menjadi model sukses yang bisa dicontoh oleh desa-desa lainnya di seluruh tanah air.Keberhasilan kedua desa ini tak lepas dari peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang telah memberikan pendampingan dan pemberdayaan secara maksimal.
Baca Juga: Pemprov Sultra Bersinar di Forum Nasional
Mendes Yandri dengan tegas menyampaikan bahwa Desa Inovasi bukan bertujuan menggantikan potensi daerah, tetapi untuk memaksimalkan apa yang sudah ada. “Yang kita (Desa-,red) lakukan adalah meningkatkan potensi lokal dengan memberdayakan masyarakat. Program ini tidak akan berhasil jika hanya diberdayakan tanpa pendampingan, atau hanya didampingi tanpa pemberdayaan,”ungkapnya.
Baca Juga: Mendes Yandri di Marang Kayu
Program Desa Inovasi terdiri dari lima pilar utama. Masing-masing adalah Smart People, Smart Governance, Smart Economy, Smart Living/Environment, dan Smart Heritage.
Kelima pilar ini bekerja secara aktif, saling melengkapi untuk mendorong perubahan nyata dalam pelayanan publik desa, yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi. Dengan begitu, kualitas hidup masyarakat desa pun dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan potensi yang sudah ada.
Baca Juga: Mendes PDT dan JAM Intel Kejagung RI Jalin Sinergi Pengawasan Dana Desa, Jaksa Masuk Desa!
Di tengah perkembangan pesat Desa Muara Tinobu dan Laramo, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, turut menegaskan bahwa inovasi tidak hanya milik kota, tetapi juga untuk desa. “Kami hadir di desa, bukan hanya di kota. Desa Inovasi adalah bukti komitmen BRIN untuk mendukung kemajuan desa,” ungkapnya.
Program Desa Inovasi diharapkan bisa direplikasi di seluruh Indonesia, membawa manfaat besar untuk masyarakat desa. Keberhasilan di Konawe Utara menjadi contoh bahwa dengan pemberdayaan yang tepat dan pendampingan yang berkelanjutan, desa-desa Indonesia dapat bertransformasi menjadi lebih maju dan sejahtera.
Baca Juga : Fokus 7.500 Desa di Indonesia Penguatan Ekonomi, BUMDes Jadi Andalan Menteri Yandri
Menyambut dan mendampingi Mendes Yandri dalam kunjungan di Konut, Bupati Konut, Ruksamin bangga dengan inovasi yang telah berhasil dicetak di wilayah tersebut.Menurut orang nomor satu di Konut, itu, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah Pusat, Daerah, BRIN, dan masyarakat desa, harapan besar ada di pundak program ini untuk memberikan dampak yang luas di Konut.
Baca Juga : Sulawesi Tenggara Resmi Jadi Tuan Rumah Pra Popnas Zona IV 2024, Sekda Sultra Buka Acara
“Kini, Desa Inovasi telah hadir di Konut, tidak hanya menjadi impian, tetapi sebuah langkah nyata menuju desa yang lebih cerdas dan mandiri. Kita tetap membutuhkan sinergitas antar semua pihak,”kuncinya. (Sup/Ra)