Foto: Penampilan Tim Tuli dengan Tarian Saman di acara Peringatan Hari Disabilitas, Jakarta (3/12/sumber dok Pelatih Nawal Abdina).
JAKARTA – Semua penari dari SMALB B Karya Mulia Surabaya, yang sebagian besar adalah penari tuli, mengungkapkan impian besarnya untuk tampil di luar negeri, terutama di Korea. Sabtu 7 Desember 2024.
Mereka ingin memperkenalkan seni tradisional Indonesia kepada dunia luas melalui panggung Internasional.
Aida, salah satu penari, dengan penuh semangat mengungkapkan, “Kami ingin tampil di luar negeri, terutama di Korea”.
Harapan ini tidak hanya dorongan pribadi Aida, namun juga semangat seluruh tim yang telah tampil di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Makassar dan Jakarta.
Bahkan pada acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), 12 penari tampil memukau penonton dan tokoh politik Nasional.
Kegiatan tersebut bertempat di Gedung Graha Bhakti Budaya, Jakarta, Selasa 3 Desember.
Di sana Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka yang dijuluki tokoh politik Nasional, hadir menyaksikan penampilan Tari Saman “rakyatnya” yang penuh energi.
Terlihat Para penari mengenakan kostum ungu dan kuning, kata Pelatih, Nawal Abdina, Kombinasi (Ungu dan Kuning,-red) melambangkan keberanian dan keharmonisan.
12 Penari telah menunjukkan bahwa, disabilitas tidak menjadi hambatan untuk berkarya di panggung besar
Pelatih Nawal Abdina menceritakan sesi latihan sebelum para penari Tim Tuli tampil. Menurutnya meskipun waktu latihan terbatas, tim sudah terbiasa dengan Tari Saman.
“Latihan tak lama karena Tim sudah terbiasa, hanya perlu sedikit penyesuaian,” ujarnya.
Komunikasi tanpa suara, menggunakan kode khusus yang mereka kembangkan bersama, menjadi kunci bagi setiap gerakan yang sempurna.
“Uniknya, kode ini awalnya mereka yang mengajarkan ke saya,” kata Nawal dengan rasa kagum.
Amanda, salah satu penari, juga berbagi kebanggaan karena dapat berkolaborasi dengan musisi tuna netra dalam pertunjukan tersebut.
“Senang dan bangga bisa berkolaborasi dalam pertunjukan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Aida, yang bertemu langsung dengan Wapres, Gibran di acara tersebut, mengatakan dengan penuh antusias, “Senang sekali bertemu Gibran”.
Tak kalah penting disebut, pertunjukan Tari Saman di Hari Disabilitas Internasional 2024 mengusung tema “kesetaraan”; memberi ruang bagi individu, non Disabilitas maupun Disabilitas unjuk potensi dan bakat terbaiknya.
Diketahui pula, Tari Saman, seni tradisional dari suku Gayo, Aceh, dikenal karena kekompakan gerakan dinamis seperti tepuk tangan, tepuk dada, dan permainan ritme yang beragam.
(S/Dti/MERPOS)