M asih ingatkah kita pada Toro Margens?.Sosok yang pernah menggetarkan layar kaca dan layar lebar dengan karakter antagonisnya yang begitu kuat, hingga bisa membuat penonton seakan terbakar emosinya. Kelahiran Pemalang, 5 Juli 1950, Toro adalah pria yang mengabdikan hidupnya untuk seni peran, hingga ujung hayatnya, menciptakan kenangan yang takkan mudah dilupakan. Melansir Merpos – All Artis, Minggu (24/11/2024).
Sebelum menjadi aktor yang dihormati, Toro adalah seorang pegawai kantoran. Mengawali langkahnya di ibukota Jakarta pada 1970-an, ia mencoba merambah dunia film sembari menjalani pekerjaannya. Pada tahun 1974, ia memulai debutnya di dunia perfilman lewat film berjudul Neraka Perempuan, namun setelah itu, ia kembali ke dunia kantoran. Belakangan panggilan jiwa untuk seni tak bisa dibendung lagi, dan Toro akhirnya kembali bermain film.
Perjalanan Toro di dunia film bukanlah perjalanan biasa. Pada tahun 1975, ia membintangi Malam Pengantin, dan sejak saat itu namanya semakin melekat dalam ingatan publik. Kariernya melesat, hingga ia membintangi lebih dari 60 judul film sepanjang hidupnya. Namun, yang membuat Toro begitu ikonik adalah kemampuannya memerankan karakter-karakter jahat, yang penuh dengan kemarahan dan kebencian, dengan ekspresi wajah penuh kebencian, suara berat yang menggetarkan, serta mimik sinis yang membuat penonton terperangah. Ia menjadi simbol kejahatan yang sulit dibuang dari memori Namun semua itu hanya di dunia hiburan.
Toro bukan hanya seorang aktor. Ia juga seorang sutradara dan penulis skenario yang berani mengeksplorasi dunia perfilman dengan karya-karya yang penuh emosi dan perjuangan. Karya-karyanya seperti Bercinta dalam Duka (1984), Preman (1985), hingga Yang Perkasa (1986), memperlihatkan sisi kreatif dan visionernya sebagai penggerak di balik layar.
Kiprah Toro juga tak hanya di dunia film. Di layar kaca, ia hadir dalam berbagai sinetron, FTV, dan bahkan menjadi pembawa acara dalam program Gentayangan, yang membuatnya semakin dekat dengan hati pemirsa. Sosoknya tak pernah jauh dari layar, di mana ia terus menghidupkan karakter yang kuat, yang mampu mengaduk-aduk perasaan kita.
Namun, semua itu berakhir pada 4 Desember 2019. Pada usia 68 tahun, Toro Margens menghembuskan nafas terakhirnya di Sukabumi, meninggalkan dunia yang telah ia warnai dengan begitu banyak karya dan kenangan. Dunia hiburan Indonesia kehilangan salah satu bintang terbaiknya, seorang pria yang melalui peran-perannya, membuat kita tertawa, marah, bahkan terharu. Karya-karyanya, baik sebagai aktor, sutradara, maupun pembawa acara, akan tetap hidup dalam setiap ingatan kita. Legenda Torro Margens telah pergi, dan tenang di alam sana, namun jejaknya di dunia seni peran takkan pernah pudar. Namanya tetap tercatat dalam sejarah, dan ia akan selalu dikenang sebagai legenda yang tak tergantikan.
#KirimPendapatAndadiKomentar.
#PembacaTabloidMerposYangBudiman.